1.
Danau Kaco: bercahaya terang di malam bulan purnama
Foto by:
tempatwisatamu.com
Kata
“kaco” berarti kaca. Karena, air Danau Kaco berwarna biru bening yang bisa
memantulkan cahaya bagaikan kaca, sehingga masyarakat sekitar banyak yang
menyebutnya Danau Kaca. Tapi, pemandangannya kontras dengan pemandangan
sekelilingnya, yang serba hijau dan coklat. Danau ini juga dipadati oleh ribuan
ikan semah Kerinci yang berenang bebas.
Soal
kedalaman, belum ada yang tahu berapa meter kedalamannya, tapi katanya sih sangat
dalam. Padahal danaunya nggak terlalu luas, yaitu hanya 30×30 meter aja. Danau
Kaco juga nampak bercahaya di saat gelap, terutama jika saat bulan purnama
muncul sehingga pancaran cahaya itu semakin terang, jadi bulan purnama waktu
yang paling tepat untuk melihat Danau Kaco sehingga para wisatawan yang datang
ke danau tersebut tidak perlu lagi membawa alat bantu melihat pada malam hari
berupa senter. Belum ada yang bisa meneliti mengapa danau itu bercahaya ketika
gelap, dan Danau Kaco terletak di Kabupaten Kerinci,Jambi atau yang lebih
tepatnya di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya. Danau Kaco dapat diakses
melalui jalur darat yaitu dari Kota Jambi ke Sungai Penuh selanjutnya ke Desa
Lempur
2.
Teluk Kiluan yang berkilau
Fotoby: tempatwisatamu.com
Sebenarnya,
Teluk Kiluan bukanlah tempat wisata yang baru bagi pecinta traveling.
Bahkan, bisa jadi tempat ini sudah jadi incaran para petualang untuk didatangi.
Keindahan alamnya belum terjamah tangan industri, lokasinya terpencil dan
sepi, suasananya tentu masih asri dan tenang. Itulah sebabnya Teluk Kiluan
menjadi lokasi favorit para pemancing. Bahkan di tempat ini, setiap tahunnya,
ada lomba memancing yang diikuti para jagoan memancing dalam negeri.
Keindahan
pantainya tentu tidak lepas dari pasir putih, laut yang masih jernih dan
terdapat lumba-lumba, juga ombak yang cukup kencang. Ada dua jenis
lumba-lumba di Teluk Kiluan, yaitu lumba-lumba hidung botol dan lumba-lumba
paruh panjang. Si hidung botol (Tursiops truncatus) cenderung pemalu dan berbadan
besar. Sedangkan Si paruh panjang (Stenella longirostris) berbadan lebih kecil,
namun senang melompat. Jumlah lumba-lumba di sana mencapai ratusan ekor. Wajar
kalau ada yang bilang bahwa koloni lumba-lumba di Teluk Kiluan adalah yang
terbanyak di dunia. Kamu bisa melihat lumba-lumba dari dekat dengan
menyewa perahi katir. Kalau beruntung, kamu juga bisa melihat ada penyu hijau
di sana. Karena, hewan ini jarang naik ke permukaan laut, dan untuk melihat
lumba-lumba sebaiknya dilihat pada saat pagi yaitu jam 06:00.
Teluk Kiluan terdapat spot yang tidak kalah
menarik yaitu Laguna Gayau atauyang lebih dikenal sabagai Kolam renang alami
yang terletak di Balik Bukit Teluk Kiluan guide local atau bisa di sebut dengan
orang asli daerah yang menjadi pemandu lokal bagi orang yang baru pertama kali
datang kesana, untuk dapat masuk ke area Laguna Gayau diharuskan atau
diwajibkan untuk membayar tiket masuk seharga Rp.5000 per orang, air di dalam
Laguna sangat jernih dan bersih dan kedalamannya sekitar 1 sampai 3 meter sehingga
aman untuk berenang maupun berendam.
3.
Air Terjun Telun Berasap: kabut air dan kemilau warna-warni
Fotoby: mahessa83.blogspot.com
Kenapa
air terjun ini dinamai “Telun Berasap”? Telun Berasap rupanya ditujukan
penduduk pada kabut air yang menguap di sekitar air terjun. Kabut ini sendiri
tercipta dari proses jatuhnya air dari ketinggian 50 meter. Keistimewaan Air
Terjun Telun Berasap kian nampak saat bulir-bulir air yang beterbangan dan
terkena cahaya matahari. Di antara kabut yang lembap, kamu akan melihat
pertunjukan kemilau warna-warni pelangi, tanpa harus menunggu hujan turun.
Air
Terjun Telun Berasap bisa kamu temukan di desa bernama sama, yaitu Desa Telun
Berasap. Desa ini masuk wilayah kabupaten Kerinci. Lokasi air terjun ini cukup
menantang, yakni berada di antara lebatnya pepohonan Taman Nasional Kerinci
Seblat. Meski begitu, jalan menuju Air Terjun Telun Berasap bisa menyejukkan
mata kamu.
Untuk
menikmati pemandangan Air Terjun Telun Berasap dengan lebih maksimal, kamu bisa
melakukannya dari ketinggian. Kamu bisa naik ke atas air terjun dan berdiri di
salah satu bebatuan di sana. Jangan khawatir bakal tenggelam di sana. Pasalnya,
dasar airnya tidak dalam, kamu hanya perlu waspada dengan banyaknya batu.
Untuk bisa ke Air Terjun Telun Berasap dapat dicapai
melalui jalur darat yang dapat dimulai dari Kota Jambi atau pun dari Kota
Padang. Ada tiga alternatif yang dapat dipilih pengujung untuk bisa sampai ke
Air Terjun Telun Berasap yaitu pertama perjalanan di mulai dari Kota Jambi ke
Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km dan waktunya tempuhnya sekitar 10 jam.
Kedua perjalanan bisa di mulai dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan
ke Sungai Penuh dengan jarak tempuh 278 km dan waktu perjalanan ditempuh
kira-kira dengan waktu 7 jam. Ketiga perjalanan dimulai dari Kota Padang Ke
Muara labuh kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo dengan jarak 211 km
dan dapat dicapai dengan waktu sekitar 5-6 jam. Setelah mencapai pintu kawasan
objek wisata dilanjutkan dengan berjalan kaki menyelusuri jalan tangga semen
yang menurun, jarak tempuh melalui ratusan anak tangga menuju Air Terjun Telun
Bersap yaitu kira-kira 300 meter, tapi setelah melalui ratusan anak tangga rasa
lelah kita bisa hilang sekitka karena keindahan alam yang memanjakan mata kita
sehingga kita sangat beta untuk tinggal berlama-lama disana
4. Pantai
Rambak dengan indahnya pasir putih
Fotoby: pedomanwisata.com
Di
pantai ini, kamu akan melihat keindahan hamparan pasir putih yang luas.
Ditambah bebatuan raksasa yang menjulang tinggi yang cocok dijadikan spot
berfoto di pagi hari. Sunrise di Pantai Rambak begitu memesona jika
disaksikan dari tepi pantainya. Keindahan yang sempurna dari pantai,
bebatuan,langit biru, dan lautnya yang hijau.
Di
tepi pantainya terdapat rerumputan hijau dan ditumbuhi pohon ketapang yang
mulai rindang, dan terdapat belasan shelter untuk berteduh serta
terdapat juga tempat berjualan makanan dan minuman. Sehingga, kamu dapat
berteduh dan bersantai di pantai untuk menikmati debur ombak yang bersahabat.
Untuk dapat mencapai ke Pantai Rambak kita bisa Terbang
ke Bandara Depati Amir di Pangkalpinang, ibu kota Bangka-Belitung. Bandara
domestik ini dapat diakses dari Jakarta, Batam, dan Palembang. Kota Sungailiat
adalah sekitar 30 kilometer dari Pangkalpinang dan dapat ditempuh melalui jalan
darat kurang dari satu jam. Bangka dan Belitung dikenal untuk kualitas aspal
yang tinggi, sehingga dorongan akan sangat halus. Perjalanan sepanjang jalan
pantai, Anda dapat menikmati pemandangan indah dari sungai besar, jembatan dan
rumah-rumahtua dantradisional.
Pantai Rambak ditempuh sekitar 15 menit dengan kendaraan
dari kota Sungailiat dan mudah diakses dengan rental mobil atau sepeda motor.
Pantai ini tidak berjalan di bawah manajemen apapun yang spesifik, sehingga
Anda bebas untuk memarkir kendaraan di mana Anda suka dan menikmati pantai yang
Anda inginkan.
5. Kayu
Aro: perkebunan teh orthodox tertua di nusantara
Foto by: legenda-unik.blogspot.com
Terletak
di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Kayu Aro bukanlah sekadar perkebunan teh
biasa. Selain berusia ratusan tahun, perkebunan ini juga patut dikagumi dalam
aspek ketinggian 1.600 meter dpl dan luas 2.500 hektar. Itulah yang
mengantarkan Kayu Aro sebagai perkebunan teh peringkat dua dunia. Sedangkan,
posisi pertama diduduki Perkebunan Teh Darjeeling di India.
Sebagaimana
telah dikatakan, Kayu Aro adalah perkebunan teh penghasil teh hitam atau juga
dikenal dengan nama: teh orthodox. Soalnya, proses pengelolaannya masih
konvesional, belum menggunakan teknik, atau alat-alat modern. Sehingga, jangan
heran jika kamu menyaksikan serbuk-serbuk teh di sini. Dan teh di sini juga
bebas dari bahan-bahan kimiawi, tak memakai pengawet, juga pewarna.
Selain
itu, pekerja teh di Kayu Aro dilarang memakai kosmetik saat mengolah daun-daun
teh yang telah dipilih. Semuanya untuk menghasilkan teh kualitas terbaik. Tak
heran bila kemudian daun teh dari Kayu Aro begitu digemari Ratu Belanda dan
Ratu Inggris pada masa penjajahan.
Jarak
tempuh dari kota Padang ke Kayu Aro adalah 300 km (7 jam perjalanan). Jadi,
kamu bisa transit dulu di Padang menggunakan pesawat terbang.
6. Tanjung
Lesung: Banten rasa Bali
Foto by: tanjunglesungvilla.com
Ternyata
ada lokasi wisata menarik di Banten mirip Bali, yaitu Tanjung Lesung.
Panoramanya yang menakjubkan menjadikan tempat ini layak menjadi salah satu
tempat berlibur kamu untuk mengembalikan semangat. Lokasi ini sendiri memang
sengaja dirancang pengelolaanya agar mirip Bali supaya turis luar negeri dan
domestik tidak sungkan berlibur ke Tanjung Lesung.
Bagi
kamu yang ingin olahraga air, Tanjung Lesung mempunyai lokasi di mana ada
bagian laut yang menjorok ke pantai. Bagian ini serupa dengan danau dengan
kedalaman berkisar 5 meter. Airnya tenang dengan luas sekitar 12 ha. Yang
membuatnya tambah seru adalah posisi pantai tidak menghadap langsung ke
samudera. Alhasil, pantai ini pun tidak diterpa angin keras. Ombak-ombaknya
proporsional, jadi jangan heran bila kamu menemukan banyak orang memancing di
sini. Selain karena lokasinya mendukung, ternyata banyak ikan yang berenang di
bagian laut ini. Olahraga air lainnya juga ada, seperti menyelam. Ada
penyewaan peralatan diving di Tanjung Lesung. Nikmati pemandangan bawah
laut yang fantastis dan jumpai terumbu karang yang penuh warna, ubur-ubur,
aneka ikan, dan lain sebagainya.
Di
dekat Tanjung Lesung, ada banyak pula lokasi seru yang kamu dapat singgahi,
seperti Kampung Cipanon yang para penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai
pengrajin. Lihatlah cara mereka berkreasi dengan bahan badak cula satu dan
minuman daun sirih. Kalau kamu ingin tahu metode transplantasi terumbu karang,
kunjungi lokasi konservasi yang berada di tengah laut. Atau, singgahi juga daerah
sekitar Gunung Anak Krakatau atau kawasan Cagar Alam Ujung Kulon.
Untuk bisa mencapai lokasi ini walaupun jaraknya yang
cukup jauh dengan jarak tempuh sekitar 180 KM, tentu akan terasa berat. Namun
dengan jalanan yang cukup mulus anda bisa menghabiskan waktu sekitar 3 – 4
jam dari Jakarta untuk sampai ke tempat
ini. Beberapa rute yang bisa anda coba, diantaranya:
v Dari tol
Jakarta Merak – keluar melalui pintu gerbang tol Serang Timur – setelah melalui
kota Serang – lanjutkan ke arah kota Pandeglang – Labuan – Pantai Tanjung
Lesung.
v Dari tol
Jakarta Merak – keluar melalui pintu gerbang tol Cilegon – susuri pesisir Anyer
Carita – Labuan – Pantai Tanjung Lesung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar