Rabu, 22 November 2017

Keindahan alam INDONESIA yang kurang kita ketahui!!!!!!!

1. Danau Kaco: bercahaya terang di malam bulan purnama

                                          Foto by: tempatwisatamu.com

Kata “kaco” berarti kaca. Karena, air Danau Kaco berwarna biru bening yang bisa memantulkan cahaya bagaikan kaca, sehingga masyarakat sekitar banyak yang menyebutnya Danau Kaca. Tapi, pemandangannya kontras dengan pemandangan sekelilingnya, yang serba hijau dan coklat. Danau ini juga dipadati oleh ribuan ikan semah Kerinci yang berenang bebas.
Soal kedalaman, belum ada yang tahu berapa meter kedalamannya, tapi katanya sih sangat dalam. Padahal danaunya nggak terlalu luas, yaitu hanya 30×30 meter aja. Danau Kaco juga nampak bercahaya di saat gelap, terutama jika saat bulan purnama muncul sehingga pancaran cahaya itu semakin terang, jadi bulan purnama waktu yang paling tepat untuk melihat Danau Kaco sehingga para wisatawan yang datang ke danau tersebut tidak perlu lagi membawa alat bantu melihat pada malam hari berupa senter. Belum ada yang bisa meneliti mengapa danau itu bercahaya ketika gelap, dan Danau Kaco terletak di Kabupaten Kerinci,Jambi atau yang lebih tepatnya di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya. Danau Kaco dapat diakses melalui jalur darat yaitu dari Kota Jambi ke Sungai Penuh selanjutnya ke Desa Lempur

2. Teluk Kiluan yang berkilau

                                               Fotoby: tempatwisatamu.com

Sebenarnya, Teluk Kiluan bukanlah tempat wisata yang baru bagi pecinta traveling. Bahkan, bisa jadi tempat ini sudah jadi incaran para petualang untuk didatangi. Keindahan alamnya belum terjamah tangan industri, lokasinya terpencil dan sepi, suasananya tentu masih asri dan tenang. Itulah sebabnya Teluk Kiluan menjadi lokasi favorit para pemancing. Bahkan di tempat ini, setiap tahunnya, ada lomba memancing yang diikuti para jagoan memancing dalam negeri.
Keindahan pantainya tentu tidak lepas dari pasir putih, laut yang masih jernih dan terdapat lumba-lumba, juga ombak yang cukup kencang. Ada dua jenis lumba-lumba di Teluk Kiluan, yaitu lumba-lumba hidung botol dan lumba-lumba paruh panjang. Si hidung botol (Tursiops truncatus) cenderung pemalu dan berbadan besar. Sedangkan Si paruh panjang (Stenella longirostris) berbadan lebih kecil, namun senang melompat. Jumlah lumba-lumba di sana mencapai ratusan ekor. Wajar kalau ada yang bilang bahwa koloni lumba-lumba di Teluk Kiluan adalah yang terbanyak di dunia. Kamu bisa melihat lumba-lumba dari dekat dengan menyewa perahi katir. Kalau beruntung, kamu juga bisa melihat ada penyu hijau di sana. Karena, hewan ini jarang naik ke permukaan laut, dan untuk melihat lumba-lumba sebaiknya dilihat pada saat pagi yaitu jam 06:00.
 Teluk Kiluan terdapat spot yang tidak kalah menarik yaitu Laguna Gayau atauyang lebih dikenal sabagai Kolam renang alami yang terletak di Balik Bukit Teluk Kiluan guide local atau bisa di sebut dengan orang asli daerah yang menjadi pemandu lokal bagi orang yang baru pertama kali datang kesana, untuk dapat masuk ke area Laguna Gayau diharuskan atau diwajibkan untuk membayar tiket masuk seharga Rp.5000 per orang, air di dalam Laguna sangat jernih dan bersih dan kedalamannya sekitar 1 sampai 3 meter sehingga aman untuk berenang maupun berendam.
3. Air Terjun Telun Berasap: kabut air dan kemilau warna-warni

                                             Fotoby: mahessa83.blogspot.com

Kenapa air terjun ini dinamai “Telun Berasap”? Telun Berasap rupanya ditujukan penduduk pada kabut air yang menguap di sekitar air terjun. Kabut ini sendiri tercipta dari proses jatuhnya air dari ketinggian 50 meter. Keistimewaan Air Terjun Telun Berasap kian nampak saat bulir-bulir air yang beterbangan dan terkena cahaya matahari. Di antara kabut yang lembap, kamu akan melihat pertunjukan kemilau warna-warni pelangi, tanpa harus menunggu hujan turun.
Air Terjun Telun Berasap bisa kamu temukan di desa bernama sama, yaitu Desa Telun Berasap. Desa ini masuk wilayah kabupaten Kerinci. Lokasi air terjun ini cukup menantang, yakni berada di antara lebatnya pepohonan Taman Nasional Kerinci Seblat. Meski begitu, jalan menuju Air Terjun Telun Berasap bisa menyejukkan mata kamu.
Untuk menikmati pemandangan Air Terjun Telun Berasap dengan lebih maksimal, kamu bisa melakukannya dari ketinggian. Kamu bisa naik ke atas air terjun dan berdiri di salah satu bebatuan di sana. Jangan khawatir bakal tenggelam di sana. Pasalnya, dasar airnya tidak dalam, kamu hanya perlu waspada dengan banyaknya batu.
Untuk bisa ke Air Terjun Telun Berasap dapat dicapai melalui jalur darat yang dapat dimulai dari Kota Jambi atau pun dari Kota Padang. Ada tiga alternatif yang dapat dipilih pengujung untuk bisa sampai ke Air Terjun Telun Berasap yaitu pertama perjalanan di mulai dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km dan waktunya tempuhnya sekitar 10 jam. Kedua perjalanan bisa di mulai dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak tempuh 278 km dan waktu perjalanan ditempuh kira-kira dengan waktu 7 jam. Ketiga perjalanan dimulai dari Kota Padang Ke Muara labuh kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo dengan jarak 211 km dan dapat dicapai dengan waktu sekitar 5-6 jam. Setelah mencapai pintu kawasan objek wisata dilanjutkan dengan berjalan kaki menyelusuri jalan tangga semen yang menurun, jarak tempuh melalui ratusan anak tangga menuju Air Terjun Telun Bersap yaitu kira-kira 300 meter, tapi setelah melalui ratusan anak tangga rasa lelah kita bisa hilang sekitka karena keindahan alam yang memanjakan mata kita sehingga kita sangat beta untuk tinggal berlama-lama disana

4. Pantai Rambak dengan indahnya pasir putih
                                               Fotoby: pedomanwisata.com

Di pantai ini, kamu akan melihat keindahan hamparan pasir putih yang luas. Ditambah bebatuan raksasa yang menjulang tinggi yang cocok dijadikan spot berfoto di pagi hari. Sunrise di Pantai Rambak begitu memesona jika disaksikan dari tepi pantainya. Keindahan yang sempurna dari pantai, bebatuan,langit biru, dan lautnya yang hijau.
Di tepi pantainya terdapat rerumputan hijau dan ditumbuhi pohon ketapang yang mulai rindang, dan terdapat belasan shelter untuk berteduh serta terdapat juga tempat berjualan makanan dan minuman. Sehingga, kamu dapat berteduh dan bersantai di pantai untuk menikmati debur ombak yang bersahabat.
Untuk dapat mencapai ke Pantai Rambak kita bisa Terbang ke Bandara Depati Amir di Pangkalpinang, ibu kota Bangka-Belitung. Bandara domestik ini dapat diakses dari Jakarta, Batam, dan Palembang. Kota Sungailiat adalah sekitar 30 kilometer dari Pangkalpinang dan dapat ditempuh melalui jalan darat kurang dari satu jam. Bangka dan Belitung dikenal untuk kualitas aspal yang tinggi, sehingga dorongan akan sangat halus. Perjalanan sepanjang jalan pantai, Anda dapat menikmati pemandangan indah dari sungai besar, jembatan dan rumah-rumahtua dantradisional.

Pantai Rambak ditempuh sekitar 15 menit dengan kendaraan dari kota Sungailiat dan mudah diakses dengan rental mobil atau sepeda motor. Pantai ini tidak berjalan di bawah manajemen apapun yang spesifik, sehingga Anda bebas untuk memarkir kendaraan di mana Anda suka dan menikmati pantai yang Anda inginkan.

5. Kayu Aro: perkebunan teh orthodox tertua di nusantara
                                             Foto by: legenda-unik.blogspot.com

Terletak di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Kayu Aro bukanlah sekadar perkebunan teh biasa. Selain berusia ratusan tahun, perkebunan ini juga patut dikagumi dalam aspek ketinggian 1.600 meter dpl dan luas 2.500 hektar. Itulah yang mengantarkan Kayu Aro sebagai perkebunan teh peringkat dua dunia. Sedangkan, posisi pertama diduduki Perkebunan Teh Darjeeling di India.
Sebagaimana telah dikatakan, Kayu Aro adalah perkebunan teh penghasil teh hitam atau juga dikenal dengan nama: teh orthodox. Soalnya, proses pengelolaannya masih konvesional, belum menggunakan teknik, atau alat-alat modern. Sehingga, jangan heran jika kamu menyaksikan serbuk-serbuk teh di sini. Dan teh di sini juga bebas dari bahan-bahan kimiawi, tak memakai pengawet, juga pewarna.
Selain itu, pekerja teh di Kayu Aro dilarang memakai kosmetik saat mengolah daun-daun teh yang telah dipilih. Semuanya untuk menghasilkan teh kualitas terbaik. Tak heran bila kemudian daun teh dari Kayu Aro begitu digemari Ratu Belanda dan Ratu Inggris pada masa penjajahan.

Jarak tempuh dari kota Padang ke Kayu Aro adalah 300 km (7 jam perjalanan). Jadi, kamu bisa transit dulu di Padang menggunakan pesawat terbang.

6. Tanjung Lesung: Banten rasa Bali
                                          Foto by: tanjunglesungvilla.com

Ternyata ada lokasi wisata menarik di Banten mirip Bali, yaitu Tanjung Lesung. Panoramanya yang menakjubkan menjadikan tempat ini layak menjadi salah satu tempat berlibur kamu untuk mengembalikan semangat. Lokasi ini sendiri memang sengaja dirancang pengelolaanya agar mirip Bali supaya turis luar negeri dan domestik tidak sungkan berlibur ke Tanjung Lesung.
Bagi kamu yang ingin olahraga air, Tanjung Lesung mempunyai lokasi di mana ada bagian laut yang menjorok ke pantai. Bagian ini serupa dengan danau dengan kedalaman berkisar 5 meter. Airnya tenang dengan luas sekitar 12 ha. Yang membuatnya tambah seru adalah posisi pantai tidak menghadap langsung ke samudera. Alhasil, pantai ini pun tidak diterpa angin keras. Ombak-ombaknya proporsional, jadi jangan heran bila kamu menemukan banyak orang memancing di sini. Selain karena lokasinya mendukung, ternyata banyak ikan yang berenang di bagian laut ini. Olahraga air lainnya juga ada, seperti menyelam. Ada penyewaan peralatan diving di Tanjung Lesung. Nikmati pemandangan bawah laut yang fantastis dan jumpai terumbu karang yang penuh warna, ubur-ubur, aneka ikan, dan lain sebagainya.
Di dekat Tanjung Lesung, ada banyak pula lokasi seru yang kamu dapat singgahi, seperti Kampung Cipanon yang para penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin. Lihatlah cara mereka berkreasi dengan bahan badak cula satu dan minuman daun sirih. Kalau kamu ingin tahu metode transplantasi terumbu karang, kunjungi lokasi konservasi yang berada di tengah laut. Atau, singgahi juga daerah sekitar Gunung Anak Krakatau atau kawasan Cagar Alam Ujung Kulon.
Untuk bisa mencapai lokasi ini walaupun jaraknya yang cukup jauh dengan jarak tempuh sekitar 180 KM, tentu akan terasa berat. Namun dengan jalanan yang cukup mulus anda bisa menghabiskan waktu sekitar 3 – 4 jam  dari Jakarta untuk sampai ke tempat ini. Beberapa rute yang bisa anda coba, diantaranya:
v  Dari tol Jakarta Merak – keluar melalui pintu gerbang tol Serang Timur – setelah melalui kota Serang – lanjutkan ke arah kota Pandeglang – Labuan – Pantai Tanjung Lesung.



v  Dari tol Jakarta Merak – keluar melalui pintu gerbang tol Cilegon – susuri pesisir Anyer Carita – Labuan – Pantai Tanjung Lesung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar