Kamis, 23 November 2017

Hewan Langka di Indonesia, Apakah bisa bertahan di Indonesia?????

1.    Harimau Sumatera( Panthera tigris sumatrae)


                                     Fotoby: porosindonesia.com

Menurut Lembaga Konsercasi Dunia IUCN populasi Harimau Sumatra di alam liar sekitar 400-500 ekor saja, Harimau Sumatra  adalah  subspesies harimau terkecil dan Harimau Sumatra mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies, Harimau Sumatra jantan mempunyai panjang dari kepala hingga kaki belakang ± 250 cm dan berar sekitar 300pound atau sekitar 140 kg sedangkan tinggi jantan dewasa dapat mencapai 60 cm, sedangkan Harimau Betina mempunyai panjang sekitar 198 cm dan berat sekitar 200 pound atau sekitar 91 kg. Untuk berkembang biak Harimau Sumatra mempunyai masa kehamilan sekitar 103 hari dan biasanya Harimau melahirkan 2 sampai 3 ekor anak sekaligus dan paling banyak 6 ekor. Harimau Sumatera ditangkap karena bagian tubuh Harimau mempunyai nilai jual yang tinggi, contohnya kulit harimau yang indah, kumis, cakar, ataupun opsetan utuh.

2.    Jalak Bali(Leucopsar Rothschildi)

                                Fotoby: http://manukgacor.com

Jalak Bali mempunyai ciri yaitu bulu putih pada seluruh tubuhnya,kecuali pada ekor dan sayapnya memiliki warna hitam, ukuran Jalak Bali sekitar 22-26 cm sewaktu dewasa, memiliki 4 jari yang dimana satu jari ke belakng sedangkan 3 lainnya kedepan, paruhnya runcing antara 2-5 cm, dengan bentuk yang khas pada bagian atasnya terdapat peninggian yang mempipih, namun secar umum burungj jantan sedikit lebih besar daripada betina, untuk jumlah telur yang telah dihasilkan oleh sibetina berkisar sekitar 2-4 telur yang mempunyai warna hijau kebiruan, Mengapa Jalak Bali dinobatkan sebagai hewan langka? Karena adanya perburuan liar dan juga mengubah suatu habitat tempat tinggal satwa liar menjadi fungsi yang lain, jumlah penduduk yang semakin meningkat sehingga dapat mendesak habitat satwa liar.

3.    Pesut Mahakam( Orcaella Brevirostris)

                               Fotoby: nrmnews.com

Pesut Mahakam atau biasa dikenal dengan Lumba-Lumba Air Tawar, Populasi hewan ini deperkirakan sekitar 50 ekor saja dan menempati hewan yang hampir punah tertinggi di Indonesia, Pesut mempunyai kepal berbentuk bulat dengan kedua mata yang kecil, populasi Pesut ini semakin menurun, Mengapa Hewan ini bisa menjadi langka? Karena terbatasnya bahan makanan beupa udang dan ikan , karena harus bersaing dengan paran nelayan, tingginya erosi  dan pendangkalan sungai akibat pengelolahan hutandi sekitarnya.

4.    Badak Bercula dua (badak sumatra)(Dicerorhinus Sumatrensis)

                                      Fotoby: commons.wikimedia.org

Menurut Lembaga Konsercasi Dunia IUCN populasi Harimau Sumatra di alam liar sekitar ±100 ekor saja, Badak bercula dua ini  adalah spesies langka dari famili Rhinocerotidae, Tingginya sekitar  112-145 cm dengan panjang keseluruhan tubuh 2,36-3,18 m, serta panjang ekornya 35-70 cm, beratnya kira-kira 500-1000kg  dengan rata-rata berat badak bercula dua pada umunya 700-800kg, badak sumatra mempunyai dua cula yang mana paling besar terletak pada hidung biasanya 15-25 cm, Badak bercula dua ditangkap karena culanya sangat mahal kira-kira US$ 30.000 per kilogram dan pemanfaatan anggota-anggota tubuh badak di kalangan masyarakat  setempat Sumatera, seperti  cula badak dalam jimat dan adanya kepercayaan masyarakat bahwa cula memberikan beberapa perlindungan terhadap racun, daging badak dikeringkan digunakan sebagai obat diare, kusta, dan tuberkulosis.

5.    Kangguru Pohon Wondiwoi(Dendrolagus Goodfellowi)

                      Fotoby: kaskus.co.id

Kangguru Pohon Wondiwoi mempunyai 12 spesies yang memiliki variasi ukuran dan warna bulu yang signifikan, dengan panjang tubuh sekitar 41-77 cm, panjang ekor sekitar 40-87 cm, dan berat bisa mencapai 9,25 kg, Betina lebih kecil dari pada jantan, jumlah Kangguru Pohon ini diperkiran sekitar 50 ekor menurut IUCN, Apa penyebab Kangguru Pohon Wondiwoi bisa menjadi satwa langka? Karena maraknya perburuan  liar yang tidak memperhatikan dampaknya, dan karena penebangan Hutan secara berlebihan dan sebagian suber makanan telah hilang.

6.    Orang Utan

                     Fotoby: wildfor.life

Orang Utan  mencakup dua subspesies, yaitu Orang Utan Sumatera(Pongo Abelii) dan Orang Utan Kalimantan(Pongo Pygmaeus),yang uniknya dengan orang utan yaitu Orang Utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96,4%,Orang Utan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan lama kandungan sekitar 8,5-9bulan mirip dengan manusia yang mengandung hingga 9 bula, umur Orang Utan di alam habitany bisa sampai 45tahun, Populasi Orang Utan sekarang untuk di Kalimanta(Borneo) sekita 55.000 ekor dan untukdi Sumatera sekitar 200 ekor, Orang Utan memiliki tinggi sekitar 1,25-1,5 m,tubuhnya diselimuti oleh rambut merah kecoklatan, berat Orang Utan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan untuk betinanya sekitar 30-50 kg,  susunan jarinya mirip dengan manusia yaitu mempunyai lima jari yang sama persis, mengapa Orang Utan bisa menjadi hewan langka? Karena habitat orang Utan di alam liar semakin sempit karena kawasan yang biasa ia tinggal di gunakan sebaga lahan pertanian, pertabangan dan pepohonan di sekitarnya ditebang untuk menjadi kayu yang bernilai sehingga wilaya Orang Utan berkurang sekitar 80% dalam kurung waktu 20tahun, terkadang mereka juga dilukai bahkan dibunuh oleh petani karena mereka dianggap sebagai hama( hewan pengganggu).

7.    Monyet Hitam Sulawesi(Yaki)(Macaca Nigra)

                     Fotoby: gocelebes.com

Dalam habitatnya Yaki memiliki kelompok besar sekitar 20-70 ekor,  Yaki mempunyai tinggi sekitar 44-60 cm, dengan berat sekitar  7-15 kg,ciri khasnya adalah kepala hitam yang memiliki jambul yang hampir menyerupai orang yang mempunyai model rambut “Punk”, warna tubuh Yaki betina dan Yaki muda lebih pucat jika dibandingkan dengan Yaki jantan dewasa, Populasi Yaki terancam punah, Mengapa? Karena penenbangan hutan dan perburuan manusia yang semena-mena, masyarakat sekitar juga sering memburu yaki untuk diambil  dagingnya karena permintaan daging Yaki sangat meningkat apalagi hari-hari tertentu seperti natal dan tahun baru, hingga kini populasi Yaki sekitar 3.000 ekor di hutan Tangkolo, Sulawesi Utara.

8.    Anoa(Bubalus sp)

                     Fotoby: http://beautifully-indonesia.blogspot.co.id
Populasi  Anoa diperkirakan sekitar 2.500 ekor dewasa dengan penurunan populasinya sekitar 20% dengan kurung waktu 14-18 tahun tetapi semua total populasi anoa dari kecil hingga dewasa sekitar 5000 ekor, Anoa terdapat dua spesies yaitu: Anoa Pegunungan(Bubalus Quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah(Bubalus Deprssicornis), kedua spesies ini dibedakan atas bentuk tanduk dan ukuran tubuh , Anoa dataran rendah relatif lebih kecil, ekor lebih pendek dan lembut,serta memiliki tanduk melingkar dibandingkan Anoa pegunungan yang relatif besar, ekor lebih panjang,dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga. Biasanya Anoa mempunyai berat tubuh 150-300 kg dengan tinggi 75 cm, Terus kenapa Anoa harus diburu sampai spesiesnya sudah menjadi langka? Karena kulit dari Anoa mempunyai harga yang tinggi, bahkan tanduk dan dagingnyapun di perjual belikan.


9.    Macan Tutul Jawa(Panthera Pardus Melas)

                     Fotoby: tribunnews.com

Macan Tutul ini memiliki dua variasi warna kulit antara lain Berwarna Terang(Orange) dan Hitam(Macan Kumbang), Macan Tutul mempunyai ukuran tubuh yang paling kecil  dan mempunyai indra peciuman yang tajam, Macan Tutul ini adalah salah satu spesies kucing besar di Pulau jawa, Mengapa Macan Tutul bisa menjadi satwa yang langka? Sama dengan Harimau Sumatera yaitu Karena bagian tubuh Macan Tutul mempunyai nilai jual yang tinggi, contohnya kulit Macan Tutul yang indah, kumis, cakar, ataupun opsetan utuh.


10.  Gajah Sumatra( Elephas Maximus Sumatranus)

                     Fotoby: alambudaya.com

Gajah Sumatera ini mempunya populasi sekitar 2000-2700 ekor yang tersisah  dan sekarang semakin menurun, Gajah ini tersebut mempunyai berat hingga 6 Ton dan tumbuh setinggi 3­,5 m, masa kehamilan Gajah ini sekitar 22 bulan dengan umur rata-rata 70 tahun, Gajah ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia di daratan, Mengapa Gajah Sumatera menjadi langka? Karen dibunuh oleh Manusia, bahkan diracuni oleh Manusia, dan habitat Gajah Sumatera tera dijadikanlahan perkebunan.




Jadi hewan-hewan yang diatas dapat menjadi langka karena ulah kita sendiri sebagai manusia yang bertanggung  jawab, mengapa demikian? Karena manusia cuman mementingkan kepentingan pribadinya sehingga tidak memperhatikan ekosistem di dunia ini dengan cara menebang pohon sembarangan tanpa menanam kembali padahal jika mereka menanam kebali pohon nda bakalan merugikan mereka sebagai manusia, membunuh hewan tersebut sehingga mengambil dari tubuh hewan tersebut yang bisa dijadikan nilai harga yang tinggi, mengubah hutan menjadi lahan perkebunan atau pertanian padahal hutan tersebut sangat penting bagi kelangsung hidup hewan-hewan. Terimah kasih atas perhatiannya maaf jika ada kesalahan kata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar