1.
Harimau Sumatera( Panthera
tigris sumatrae)
Fotoby: porosindonesia.com
Menurut Lembaga Konsercasi Dunia IUCN populasi
Harimau Sumatra di alam liar sekitar 400-500 ekor saja, Harimau Sumatra adalah subspesies harimau terkecil dan Harimau
Sumatra mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies, Harimau
Sumatra jantan mempunyai panjang dari kepala hingga kaki belakang ± 250 cm dan berar sekitar
300pound atau sekitar 140 kg sedangkan tinggi jantan dewasa dapat mencapai 60
cm, sedangkan Harimau Betina mempunyai panjang sekitar 198 cm dan berat sekitar
200 pound atau sekitar 91 kg. Untuk berkembang biak Harimau Sumatra mempunyai
masa kehamilan sekitar 103 hari dan biasanya Harimau melahirkan 2 sampai 3 ekor
anak sekaligus dan paling banyak 6 ekor. Harimau Sumatera ditangkap karena
bagian tubuh Harimau mempunyai nilai jual yang tinggi, contohnya kulit harimau
yang indah, kumis, cakar, ataupun opsetan utuh.
2.
Jalak Bali(Leucopsar
Rothschildi)
Fotoby: http://manukgacor.com
Jalak Bali mempunyai ciri yaitu bulu putih pada
seluruh tubuhnya,kecuali pada ekor dan sayapnya memiliki warna hitam, ukuran
Jalak Bali sekitar 22-26 cm sewaktu dewasa, memiliki 4 jari yang dimana satu
jari ke belakng sedangkan 3 lainnya kedepan, paruhnya runcing antara 2-5 cm,
dengan bentuk yang khas pada bagian atasnya terdapat peninggian yang mempipih,
namun secar umum burungj jantan sedikit lebih besar daripada betina, untuk
jumlah telur yang telah dihasilkan oleh sibetina berkisar sekitar 2-4 telur
yang mempunyai warna hijau kebiruan, Mengapa Jalak Bali dinobatkan sebagai
hewan langka? Karena adanya perburuan liar dan juga mengubah suatu habitat
tempat tinggal satwa liar menjadi fungsi yang lain, jumlah penduduk yang
semakin meningkat sehingga dapat mendesak habitat satwa liar.
3.
Pesut Mahakam( Orcaella
Brevirostris)
Fotoby: nrmnews.com
Pesut Mahakam atau biasa dikenal dengan
Lumba-Lumba Air Tawar, Populasi hewan ini deperkirakan sekitar 50 ekor saja dan
menempati hewan yang hampir punah tertinggi di Indonesia, Pesut mempunyai kepal
berbentuk bulat dengan kedua mata yang kecil, populasi Pesut ini semakin
menurun, Mengapa Hewan ini bisa menjadi langka? Karena terbatasnya bahan
makanan beupa udang dan ikan , karena harus bersaing dengan paran nelayan,
tingginya erosi dan pendangkalan sungai
akibat pengelolahan hutandi sekitarnya.
4.
Badak Bercula dua (badak
sumatra)(Dicerorhinus Sumatrensis)
Fotoby: commons.wikimedia.org
Menurut Lembaga Konsercasi Dunia IUCN populasi
Harimau Sumatra di alam liar sekitar ±100 ekor saja, Badak bercula dua ini adalah spesies langka dari famili
Rhinocerotidae, Tingginya sekitar
112-145 cm dengan panjang keseluruhan tubuh 2,36-3,18 m, serta panjang ekornya
35-70 cm, beratnya kira-kira 500-1000kg
dengan rata-rata berat badak bercula dua pada umunya 700-800kg, badak
sumatra mempunyai dua cula yang mana paling besar terletak pada hidung biasanya
15-25 cm, Badak bercula dua ditangkap karena culanya sangat mahal kira-kira US$
30.000 per kilogram dan pemanfaatan anggota-anggota tubuh badak di kalangan
masyarakat setempat Sumatera,
seperti cula badak dalam jimat dan
adanya kepercayaan masyarakat bahwa cula memberikan beberapa perlindungan
terhadap racun, daging badak dikeringkan digunakan sebagai obat diare, kusta,
dan tuberkulosis.
5.
Kangguru Pohon
Wondiwoi(Dendrolagus Goodfellowi)
Fotoby: kaskus.co.id
Kangguru Pohon Wondiwoi mempunyai 12 spesies yang
memiliki variasi ukuran dan warna bulu yang signifikan, dengan panjang tubuh
sekitar 41-77 cm, panjang ekor sekitar 40-87 cm, dan berat bisa mencapai 9,25
kg, Betina lebih kecil dari pada jantan, jumlah Kangguru Pohon ini diperkiran
sekitar 50 ekor menurut IUCN, Apa
penyebab Kangguru Pohon Wondiwoi bisa menjadi satwa langka? Karena maraknya
perburuan liar yang tidak memperhatikan
dampaknya, dan karena penebangan Hutan secara berlebihan dan sebagian suber
makanan telah hilang.
6.
Orang Utan
Fotoby: wildfor.life
Orang Utan
mencakup dua subspesies, yaitu Orang Utan Sumatera(Pongo Abelii) dan
Orang Utan Kalimantan(Pongo Pygmaeus),yang uniknya dengan orang utan yaitu
Orang Utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96,4%,Orang Utan betina
biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan lama kandungan sekitar
8,5-9bulan mirip dengan manusia yang mengandung hingga 9 bula, umur Orang Utan
di alam habitany bisa sampai 45tahun, Populasi Orang Utan sekarang untuk di
Kalimanta(Borneo) sekita 55.000 ekor dan untukdi Sumatera sekitar 200 ekor,
Orang Utan memiliki tinggi sekitar 1,25-1,5 m,tubuhnya diselimuti oleh rambut
merah kecoklatan, berat Orang Utan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan untuk
betinanya sekitar 30-50 kg, susunan
jarinya mirip dengan manusia yaitu mempunyai lima jari yang sama persis,
mengapa Orang Utan bisa menjadi hewan langka? Karena habitat orang Utan di alam
liar semakin sempit karena kawasan yang biasa ia tinggal di gunakan sebaga
lahan pertanian, pertabangan dan pepohonan di sekitarnya ditebang untuk menjadi
kayu yang bernilai sehingga wilaya Orang Utan berkurang sekitar 80% dalam
kurung waktu 20tahun, terkadang mereka juga dilukai bahkan dibunuh oleh petani
karena mereka dianggap sebagai hama(
hewan pengganggu).
7.
Monyet Hitam
Sulawesi(Yaki)(Macaca Nigra)
Fotoby: gocelebes.com
Dalam habitatnya Yaki memiliki kelompok besar
sekitar 20-70 ekor, Yaki mempunyai tinggi
sekitar 44-60 cm, dengan berat sekitar
7-15 kg,ciri khasnya adalah kepala hitam yang memiliki jambul yang
hampir menyerupai orang yang mempunyai model rambut “Punk”, warna tubuh Yaki betina dan Yaki muda lebih pucat jika
dibandingkan dengan Yaki jantan dewasa, Populasi Yaki terancam punah, Mengapa?
Karena penenbangan hutan dan perburuan manusia yang semena-mena, masyarakat
sekitar juga sering memburu yaki untuk diambil
dagingnya karena permintaan daging Yaki sangat meningkat apalagi
hari-hari tertentu seperti natal dan tahun baru, hingga kini populasi Yaki
sekitar 3.000 ekor di hutan Tangkolo, Sulawesi Utara.
8.
Anoa(Bubalus sp)
Fotoby: http://beautifully-indonesia.blogspot.co.id
Populasi
Anoa diperkirakan sekitar 2.500 ekor dewasa dengan penurunan populasinya
sekitar 20% dengan kurung waktu 14-18 tahun tetapi semua total populasi anoa
dari kecil hingga dewasa sekitar 5000 ekor, Anoa terdapat dua spesies yaitu: Anoa
Pegunungan(Bubalus Quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah(Bubalus Deprssicornis),
kedua spesies ini dibedakan atas bentuk tanduk dan ukuran tubuh , Anoa dataran
rendah relatif lebih kecil, ekor lebih pendek dan lembut,serta memiliki tanduk
melingkar dibandingkan Anoa pegunungan yang relatif besar, ekor lebih
panjang,dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga. Biasanya Anoa
mempunyai berat tubuh 150-300 kg dengan tinggi 75 cm, Terus kenapa Anoa harus
diburu sampai spesiesnya sudah menjadi langka? Karena kulit dari Anoa mempunyai
harga yang tinggi, bahkan tanduk dan dagingnyapun di perjual belikan.
9.
Macan Tutul Jawa(Panthera
Pardus Melas)
Fotoby: tribunnews.com
Macan Tutul ini memiliki dua variasi warna kulit
antara lain Berwarna Terang(Orange) dan Hitam(Macan Kumbang), Macan Tutul
mempunyai ukuran tubuh yang paling kecil
dan mempunyai indra peciuman yang tajam, Macan Tutul ini adalah salah
satu spesies kucing besar di Pulau jawa, Mengapa Macan Tutul bisa menjadi satwa
yang langka? Sama dengan Harimau Sumatera yaitu Karena bagian tubuh Macan Tutul
mempunyai nilai jual yang tinggi, contohnya kulit Macan Tutul yang indah,
kumis, cakar, ataupun opsetan utuh.
10.
Gajah Sumatra( Elephas
Maximus Sumatranus)
Fotoby: alambudaya.com
Gajah Sumatera ini mempunya populasi sekitar
2000-2700 ekor yang tersisah dan
sekarang semakin menurun, Gajah ini tersebut mempunyai berat hingga 6 Ton dan
tumbuh setinggi 3,5 m, masa kehamilan Gajah ini sekitar 22 bulan dengan umur
rata-rata 70 tahun, Gajah ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar
dibandingkan dengan mamalia di daratan, Mengapa Gajah Sumatera menjadi langka?
Karen dibunuh oleh Manusia, bahkan diracuni oleh Manusia, dan habitat Gajah
Sumatera tera dijadikanlahan perkebunan.
Jadi hewan-hewan yang
diatas dapat menjadi langka karena ulah kita sendiri sebagai manusia yang
bertanggung jawab, mengapa demikian?
Karena manusia cuman mementingkan kepentingan pribadinya sehingga tidak
memperhatikan ekosistem di dunia ini dengan cara menebang pohon sembarangan
tanpa menanam kembali padahal jika mereka menanam kebali pohon nda bakalan
merugikan mereka sebagai manusia, membunuh hewan tersebut sehingga mengambil
dari tubuh hewan tersebut yang bisa dijadikan nilai harga yang tinggi, mengubah
hutan menjadi lahan perkebunan atau pertanian padahal hutan tersebut sangat
penting bagi kelangsung hidup hewan-hewan. Terimah kasih atas
perhatiannya maaf jika ada kesalahan kata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar